hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Adaro Genjot Produksi Batu Bara 30%

Peluang News, Jakarta – PT Adaro Minerals Indonesia Tbk berhasil memacu produksi batu bara metalurgi pada tahun 2024 menjadi 6,63 juta ton, meningkat 30% dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, penjualan batu bara perusahaan itu tumbuh 26% menjadi 5,62 juta ton.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan pada 2024 perusahaan itu berhasil membukukan EBITDA operasional sebesar $580,02 juta dan laba inti sebesar $445,38 juta, masing-masing meningkat sebesar 1% dan 6% dari tahun 2023 sebagai dampak dari kenaikan volume penjualan.

“Kami berhasil mencapai target dan terus mencatat pertumbuhan volume yang konsisten di tengah fluktuasi harga. Walaupun ASP (average selling price/rata-rata harga jual) melemah, peningkatan volume berkontribusi untuk mengimbangi dampak terhadap profitabilitas,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang disampaikan kepada Bursa, 3 Maret 2025.

Christian menambahkan Adaro terus mengeksekusi investasi strategis untuk mendukung pengembangan di masa depan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Fokus untuk ekspansi tersebut didukung dengan profitabilitas yang tinggi dan saldo kas yang sehat, lanjutnya.

Pada tahun 2024 Adaro merealisasikan belanja modal sebesar $405,68 juta, melebihi tiga kali lipat dari belanja modal pada tahun sebelumnya yang mencapai $134,73 juta. Investasi tersebut dilakukan untuk mendukung aktivitas konstruksi yang sedang berjalan untuk smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dan proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal (MC).

KAI terus melanjutkan konstruksi smelter aluminiumnya, dengan fokus untuk mencapai COD (commercial operation date) pada akhir tahun 2025.

“Konstruksi area sandar untuk bahan baku di jetty telah rampung, sedangkan konstruksi fondasi dan struktur baja untuk fasilitas anode dan elektrolisis sedang berjalan, bersama dengan pemasangan struktur ban konveyor dan gedung kantor di area jetty,” ungkapnya.

Tahun 2025, perusahaan itu menargetkan untuk memacu volume penjualan menjadi 5,6 juta ton – 6,1 juta ton. Adaro juga merencanakan belanja modal sebesar $300 juta-$325 juta. Target belanja modal ini termasuk investasi ekuitas pada smelter aluminium KAI.

 

pasang iklan di sini
octa forex broker