PEKALONGAN—-Sungai Welo yang mengalir di Welo Asri, Kabupaten Pekalongan memberikan anugerah sendiri sebagai destinasi wisata yang dikelola oleh warga. Pada 2016 Kuswoto dan kawan-kawannya menjadikan river-tubing, yaitu susur sungai menggunakan ban sebagai waha memiat wisatawan.
Sebelum pandemi, Welo Asri mendapat pengunjung lumayan rata-rata lima ribu orang per bulan. Namun seperti banyak tempat wisata lainnya, kawasan yang juga menawarkan panorama indah dan asri ini sempat ditutup.
Kini Welo Asri mendapat gilirab disinggahi Gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gerakan yang diselenggarakan pada 8 dan 9 Agustus ini sebagai upaya meningkatkan kesiapan pengelola dan seluruh pemangku kepentingan di destinasi wisata memasuki era adaptasi kebiasaan baru.
Kegiatan BISA diisi dengan kegiatan bersih-bersih, penataan, pengecatan, serta penyemprotan disinfektan destinasi yang dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melibatkan lebih dari 100 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar Welo Asri.
Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto dalam keterangannya, Senin (10/8/20), mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan berbagai tantangan bagi industri pariwisata tanah air.
Mulai dari penurunan kedatangan wisman dan okupansi hotel, perlambatan perjalanan domestik, penurunan konsumsi produk UMKM, hingga menimbulkan gangguan di sektor lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, pariwisata merupakan salah satu sektor berdaya ungkit tinggi bagi pemulihan ekonomi karena memiliki kontribusi backward dan forward linkage yang luas ke sektor lain.
Oleh karena itu, agar dapat bertahan di masa pandemi ini, seluruh stakeholder industri pariwisata dan ekonomi kreatif perlu menyadari bahwa tren pariwisata dunia akan berubah.
“Penerapan protokol kesehatan, tingkat adaptasi pada kenormalan baru, dan utamanya faktor health and hygiene serta safety and security akan menjadi prioritas bagi wisatawan dalam menentukan tujuan berwisata,” kata Hariyanto.