ACEH BESAR—Tiga sekawan Mahdi Muhammad, Muhammad Karyadi Syafii dan Reza mengubah lahan tandus di kawasan Barbate Gampong Meunasah Mon, Kecamatan Krueng Raya, Aceh Besar menjadi lahan kebun kurma sekira 500 hektare dan merupakan kebun kurma terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Mereka mulai budi daya kurma pada Desember 2015. Pada lahan seluas 500 hektar tersebut, terdapat 11 ribu pohon kurma. Jenis kurma yang dikembangkan yaitu kurma Timur Tengah dengan bibit kultur jaringan antara negara Perancis dan Inggris.
Pohon kurma dengan jarak tanam 8 – 10 meter tersebut berada pada lahan berbukit suboptimal, tandus dan berbatu. Ada beberapa jenis/varietas kurma yang ditanam diantaranya Barhi, Azwa dari Inggris dan Abudhabi.
Sementara jenis kurma jantannya yaitu Gunnami. Pohon kurma di lokasi tersebut sudah berusia ada yang berumur dua hingga lima tahun.
Menurut Karyadi modal untuk membuka lahan kurma ini besar. Selain bibitnya, mereka harus bolak-balik dari kota ke kota ke kebun setiap hari, hingga lahannya siap. Belum lagi biaya pemerataan lahan dan orang yang bekerja.
“Hasilnya baru dipetik sempurna setelah lima tahun. Saat ini baru buah pertama. Di sini sudah ada restoran, kafe dan masjid. Kami memang ingin mengembangkan agriwisata. Tapi tujuan saya menanam kurma juga untuk amal jaryah,” ujar Karyadi ketika dihubungi Peluang, Rabu (5/5/21).
Kebun kurma dirawat secara khusus tanpa tersentuh kimia, oleh praktisi organik Admansyah Lubis. Dia adalah penemu pupuk organik Bioaktivator (Adkom) pupuk bio kimia organik kelompok mikroba ototrotop dan heterotrotop yang bekerja mengurai unsur kimia organik menjadi senyawa organik.
Admansyah menyampaikan, untuk mengetahui umur pohon kurma secara alamiah kata dengan cara menghitung pelepah daunnya. Setiap tiga pelepah dihitung mulai dari bawah pohon biasanya sudah berumur setahun, artinya setiap mengeluarkan satu putaran butuh waktu 4 bulan.
“Umumnya pohon kurma akan mengeluarkan buah pada saat umur 4 tahun lebih”, ujarnya seperti dikutip dari Sinartani.
Formula untuk pertumbuhan vegetatif menggunakan pupuk Bioaktivator dicampur dengan kotoran sapi dan kohe ayam untuk masa generatif digunakan kohe kambing dan limbah ikan.
Keberhasilan suatu tanaman sambungnya, sangat ditentukan oleh struktur dan kesuburan tanah. Keberadaan bakteri bioaktivator mampu menjaga kesuburan tanah dari tanah suboptimal menjadi tanah yang produktif.
Kalau lahannya kurang subur, hasil per tandan hanya 3 – 5 kg. Dengan kesuburan lahan biasanya akan menghasilkan 8 – hingga 12 kilogram. Untuk sekali musim dalam setahun kurma hanya sekali berbuah, namun hasilnya 28 tandan.
Minimal beratnya 200 hingga 300 kg. Untuk hasil minimal saja di Thailand harganya Rp350.000 per kilogram. Sehingga untuk satu batang pohon kurma menghasilkan Rp70 juta per tahunnya. “Sementara untuk harga bunganya saja Rp 12 juta”, pungkasnya (Van).
Selama ini keberadaan kebun kurma Barbatee menjadi sarana bagi peneliti dan perguruan tinggi untuk penelitian model perkebunan di lahan marginal.
Bahkan untuk mempertahankan kesuburan lahan, dosen Fakultas Pertanian Unsyiah Dr Yadi Jufri juga turut melakukan riset dengan tanaman Tithonia.
Untuk kurma jenis Barhi, lanjut Admansyah, biasa anakannya tumbuh bonggolnya besar dan pelepahnya tinggi, bila mengeluarkan bunga merupakan bunga betina, yang merupakan calon buah kurma.
Untuk bunga jantan dapat disimpan pada suhu tertentu selama dua tahun. Dari mulai berbunga, dikawinkan hingga mengeluarkan calon buah membutuhkan waktu selama enam bulan.
Lebih lanjut dikatakan Setiap pengunjung yang datang berkelompok biasanya akan diberikan pemaparan dan edukasi seputar kurma dan prospeknya.