hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Koperasi Murbeng Puntang, Ingin Kembalikan Indonesia Jadi Negara Agraris

BANDUNG—Ternyata masih banyak milenial yang punya semangat untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara agraris dan mengembalikan kejayaan pertanian.  Semangat ini menyala dalam dada 20 anak-anak muda ketika memutuskan mendirikan Koperasi Produsen Murbeng Puntang di Jalan Raya Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung dengan modal Rp5 juta pada 2014.

Komoditas yang dipilih ialah kopi. Dalam situsnya mereka menyadari kopi punya sejarah panjang di Priangan. Belanda membawa bibit kopi arabika ke Jawa Barat dan menanamnya di perkebunan wilayah Priangan. Kopi kondang dengan nama Java Preanger. Adapun Eropa mengenal kopi Jawa Barat dengan sebutan secangkir kopi dari jawa atau a cup of java

Menurut salah seorang founder Irwansyah S Komaluddin koperasi ini juga bertujuan ingin menciptakan masyarakat yang berkeadilan, sadar akan produk lokal. 

Sayangnya sempat tidak berjalan, sebelumnya di restrukturisasi pada 2018. Kini koperasi itu sudah beranggotakan 125 petani. Dari jumlah itu sekitar 15-18 orang datang dari kalangan milenial.

Koperasi ini juga melakukan pembinaan melalui kelompok tani bukan sekadar bertujuan ekonomi, tapi juga mendidik petani lokal untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan di Gunung Puntang dari eksploitasi yang berlebihan yang merusak ekosistem alam dalam jangka panjang.

Pada 2019 Koperasi Murbeng Puntang mampu membukukan omzet Rp790 juta.  Koperasi ini  mengolah lahan seluas 100 hektare  di atas lahan milik Perhutani, dengan Hak Guna Usaha dengan produksi 69 ton per tahun. 

“Kami sebetulnya terdampak oleh pandemi Covid-19, tetapi kami mensisatinya dengan berjualan secara daring. Selain itu kami juga punya produk olahan dan juga sedang membenahi agrowisata, “ ujar Irwansyah yang juga menjadi CEO Puntang Cofee (brand dari koperasi ini).

Ke depan koperasi ini mempunyai program kerja agar setiap Kepala Keluarga mempunyai sekira tiga ribu pohon kopi, untuk pertenakan dua ekor kambing atau domba per kepala keluarga. Selain itu koperasi menargetkan memiliki usaha sendiri dan praktik koperasi berbasis syariah.

“Kami juga ingin membuat Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) untuk anak-anak muda seperti Barista proccessing, roaster, petani milenial kopi. Tapi yang terpenting, kami percaya menghijaukan hutan, membangun bisnis, sekaligus beramal jariah bisa dalam satu tarikan nafas,” pungkas alumni Bahasa Arab di sebuah perguruan tinggi swasta ini (Van).

pasang iklan di sini