hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

80.000 Perusahaan di Jepang Digergaji Corona

DALAM kurun waktu setahun, 80.000-an perusahaan Jepang bangkrut. “Kami perkirakan jauh lebih banyak lagi yang akan bangkrut karena sekarang saja sehari bisa sekitar 125 perusahaan menutup usahanya,” ujar Ketua Kadin JepangAkio Mimura, di acara TV NHK.

Mujurnya, perusahaan-perusagaan korban Corona bisa mengikuti proses subsidi untuk mendapatkan uang dari pemerintah.”Hanya saja, proses dua minggu itu berlaku kalau sudah diterima masuk. Maalahnya, persiapan ingin memasukkan dokumen sebelum diterima itu bisa panjang sekali antreannya. Makan waktu mungkin bisa tiga atau empat bulan. Bagi perusahaan besar, ini sangat menyusahkan,” ujar Nimura.

Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengungkapkan saat ini pemerintah meminta dan bekerja sama dengan perbankan Jepang agar memudahkan pinjaman kepada para pengusaha UKM dan perusahaan besar Jepang.

“Perusahaan Jepang yang besar mungkin bisa meminjam sampai ¥100 juta dengan mudah tanpa jaminan tanpa bunga,” kata menteri Nishimura. Aturan subsidi untuk sewa kantor dan bantuan bagi pelajar berupa beasiswa juga sedang digodok pemerintah. “Kita harapkan bantuan-bantuan tersebut bisa cepat ke luar untuk pelajar ataupun para UKM sehingga bisa berguna,” katanya.

Pemerintah Jepang menyiapkan paket stimulus baru senilai 100 triliun yen atau sekitar Rp13.666 triliun. Dana ini diberikan untuk program bantuan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang terdampak pandemi  Covid-19. Paket akan didanai dari anggaran tambahan kedua untuk tahun fiskal berjalan yang dimulai pada April, mengikuti rekor rencana pengeluaran US$1,1 triliun yang dikerahkan pada bulan sebelumnya.●

pasang iklan di sini