octa vaganza

2024, Digitalisasi UKM Dorong PDB hingga 160-164 Miliar Dolar AS

JAKARTA—Asia  Pasif SMB Digital Maturity Study 2020 memprrediksi digital usaha kecil dan menengah (UKM) mampu mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 160 hingga 164 miliar dolar AS pada 2024 dan berperan untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengungkapkan studi ini dibuat berdasarkan hasil survei UKM dari seluruh kawasan Asia Pasifik oleh International Data Corporation (IDC) sesuai komisi Cisco.

“Survei menunjukan, UKM yang lebih matang secara digital bisa menikmati keuntungan lebih tinggi, dalam hal pendapatan dan produktivitas, dibanding UKM yang mengabaikan digitalisasi,” kata marina dalam diskusi virtual, Kamis (10/9/20).

Sektor UKM pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ironisnya, justru sektor ini termasuk yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan UKM untuk membantu mereka menjadi lebih kuat dengan solusi dan strategi digital yang tepat,” imbuh dia lagi.

Marina mengutip, Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menyumbang 57,8 persen dari PDB Indonesia secara keseluruhan. Kementerian juga telah menetapkan target 10 juta UKM merambah ke digital pada tahun ini.

Studi yang berdasarkan survei primer pada UKM ini menunjukkan bahwa 82 persen UKM di Indonesia memiliki keinginan bertransformasi secara digital agar bisa menghadirkan produk dan layanan baru ke pasar.

Angka ini melonjak dibandingkan dengan 2019. Pada tahun itu  hanya 41 persen UKM yang menyampaikan keinginan yang sama. Selain itu, 59 persen mengakui bahwa persaingan saat ini sedang berubah dan mereka harus mengimbanginya, sedangkan 38 persennya bertransformasi karena ada permintaan dari pelanggan.

Studi mengungkapkan, tiga prioritas investasi teknologi teratas untuk UKM di Indonesia, yaitu investasi pada cloud sebesar 20 persen, diikuti oleh keamanan siber, yaitu 18 persen, dan pembelian atau peningkatan perangkat lunak IT yang mencapai 13 persen.

Hanya saja UKM juga menghadapi tantangan lainnya. Menurut para responden, kurangnya bakat terampil (20 persen) dan kurangnya wawasan tentang pelanggan dan data operasional (17 persen) adalah dua kendala terbesar yang UKM hadapi.

Exit mobile version