hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

2022, KUR Dipatok Rp350 Triliun

Sektor usaha mikro patut mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Ini karena penyaluran kredit mikro oleh perbankan terus menyusut.

Pada tahun ini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapat kabar gembira dari Pemerintah yang bakal menyalurkan dana KUR sebesar Rp350 triliun. Melalui penyaluran dana itu diharapkan roda usaha tetap berkembang meski di tengah pandemic Covid-19 yang belum usai.

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM menyampaikan pemerintah akan menyiapkan UMKM yang cukup untuk bisa menyerap anggaran sebesar itu. “Kita harus siapkan UMKM-nya agar bisa menyerap KUR yang begitu besar itu. Tadi secara teknis banyak yang terkendala, padahal dari segi bisnisnya feasible. Saya menyesalkan masih banyak UMKM yang belum bisa mengakses KUR yang tanpa agunan, jadi pihak bank masih mewajibkan harus ada agunan,” kata Teten.

Agar penyaluran KUR dapat optimal, Teten menyarankan agar Dinas Koperasi dan UMKM di daerah melakukan pendampingan kepada UMKM agar bisa mendapat KUR tanpa agunan. KemenkopUKM juga sedang mendorong agar perbankan saat melakukan penilaian tidak lagi berdasarkan kecukupan agunan karena UMKM pasti tidak memiliki aset tapi, dari kelancaran usahanya.

“Untuk bisa melihat kelancaran usahanya UMKM harus masuk ke digital, supaya dengan rekam jejak digitalnya bisa dilihat. Kalau usahanya lancar tetapi pembukuannya tidak ada ya tidak bisa mengakses perbankan,” ucapnya.

Besarnya alokasi dana KUR sesuai dengan harapan Presiden agar porsi kredit UMKM mencapai 30% dari total kredit perbankan di 2024. Saat ini, porsinya  masih sebesar 19,8%. Sebagai tulang punggung perekonomian, UMKM diharapkan tetap menggeliat pada tahun ini. Jika ditelisik lebih mendetail, kredit perbankan untuk sektor mikro terus menyusut. Sebelum pandemi pada 2019, kredit mikro tercatat sebesar Rp268,01 triliun, Selanjutnya di 2020 sebesar Rp226,09 triliun dan di 2021 (September) sebesar Rp203,01 triliun. Sementara untuk kredit kecil dan kredit menengah cenderung meningkat.

Penyusutan kredit mikro oleh perbankan dalam tiga tahun terakhir ini semakin menyulitkan pelaku usaha di tingkat akar rumput itu untuk berkembang. Dengan pinjaman modal yang semakin sulit, bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha mikro yang akan gulung tikar.

Tren penyusutan untuk segmen kredit mikro perbankan diprediksi masih akan terus berlanjut pada 2022. Oleh karenanya, dana KUR maupun dana bergulir seyogyanya difokuskan untuk membantu sektor mikro. Tanpa intervensi pembiayaan yang tepat, kue pertumbuhan ekonomi yang digadang-gadang akan meningkat tidak akan sampai ke pelaku usaha mikro.  (Kur).

pasang iklan di sini