hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

2022, BRI Target Salurkan 60 Persen Alokasi KUR ke Sektor Produktif

JAKARTA—Bank Rakyat Indonesia menyatakan mendapat alokasi dana kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp260 triliun atau setara 70 dana KUR sebesar Rp373,17 triliun pada 2022.  Dari jumlah itu sbanyak 60 persen akan disalurkan ke sektor produktif.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar tahun ini, pihaknya yakin  mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun.  Melihat ke belakang, penyaluran KUR untuk sektor produktif BRI telah menembus 59 persen pada 2021.

“Dari capaian itu, maka kami yakin bisa menyentuh angka 60 persen. Mudah-mudahan semakin fokus untuk sektor produktif sehingga nasabah dapat tumbuh berkesinambungan,” ujar Supari dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/22).

BRI sendiri telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi kucuran sektor unggulan serta memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya. Pertama, pelaku usaha sektor perdagangan dengan value chain yang panjang.

Kedua, membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi Covid-19 seperti sektor pangan. Ketiga, melirik sektor manufaktur karena dianggap terus mengalami perbaikan. Tak ketinggalan, sektor produksi juga dibidik BRI untuk menggenjot penyaluran KUR.

Optimalisasi penyaluran KUR juga dilakukan BRI dari aspek pemerataan. Menurut data BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR merupakan enam penerima dari 100 rumah tangga.  Angka itu meningkat menjadi delapan penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.

Pada 2021 menjadi 11 dan tahun 2020 kami upayakan dari 100 rumah tangga 13 akan menerima KUR.

“Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat akan terjadi sehingga nanti mereka akan naik kelas,” ucapnya.

Adapun jangkauan BRI yang luas dalam penyaluran KUR dipercaya mendorong pencapaian target rasio kredit nasional 30 persen dan tingkat inklusi keuangan 90 persen pada 2024 yang ditetapkan pemerintah.

Supari mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang subsidi bunga pinjaman KUR tiga persen hingga Desember 2022.

Stimulus itu akan mendukung upaya pemulihan UMKM yang kondisinya belum pulih 100 persen. Temuan ini dimuat dalam hasil riset indeks bisnis yang dilakukan UMKM

Riset tersebut mengungkapkan  omzet penjualan diperkirakan baru mencapai 50 persen dari kondisi normal sebelum pandemi Covid-19 melanda. Oleh karena itu pelaku UMKM memerlukan kemudahan untuk bisa mengakses pembiayaan.

“Dengan suku bunga yang terjangkau. Konkretnya KUR dapat digunakan untuk mengganti modal kerja yang selama masa pandemi digunakan untuk keperluan hidup,” kata Supari.

pasang iklan di sini