JAKARTA—-Bank Indonesia optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berkisar antara 4,7% hingga 5,4% atau lebih tinggi dibanding ausmsi makro yang dipatok dalam APBN 2022 dengan angka 5,2%,
Proyeksi itu disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) yang disiarkan melalui saluran YouTube Bank Indonesia, Rabu (26/1/22).
“Kami mengapresiasi pemerintah menggalakan vaksinasi dosis ketiga (booster), karena salah syarat mendorong perekonomian Indonesia di tengah pandei Covid-19 adalah akselerasi vaksi,” ujar Perry.
Bukan hanya itu, Perry menilai pemerintah juga menjalankan pembukaan sektor ekonomi, stimulus fiskal dan moneter, pembiayaan, serta reformasi di sektor riil dan sektor keuangan.
“Kami berkomitmen bersama pemerintah, dan berbagai pihak terkait lainnya untuk memperkuat sinergi demi pemulihan ekonomi,” kata Perry.
BI mempunyai 5 instrumen yang akan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter akan lebih diarahkan untuk stabilitas, menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Perry mengatakan pihaknya menyampaikan empat kebijakan lain makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar, inklusi ekonomi keuangan dan ekonomi hijau, dan juga kebijakan internasional, selain bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi.
BI hari ini juga kembali menerbitkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021. Itu dilakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas BI.