SURABAYA-—Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 2020 menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp190 triliun. Sebagian besar dari jumlah itu untuk pembiayaan pelaku UMKM dan wirausaha baru.
Gubernur Jawa Timur Khofah Indar Parawansa , pada 2019, kinerja pertumbuhan kredit UMKM di daerahnya mencapai 11,3 persen, dibanding non-UMKM yang hanya 6,4 persen.
“Kami yakin jika KUR itu berjalan akan mendorong pertumbuhan UMKM dan pelaku usaha baru. Dampaknya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan di Jatim,” kata Khofifah di Surabaya, Minggu (29/12/12).
Gubernur mencatat, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur hingga triwulan ke III 2019 masih di atas pertumbuhan ekonomi nasiona. Kondisi ini masih menunjukkan tren tingkat pertumbuhan, yakni di angka 5,52% lebih tinggi sedikit dibanding tahun 2018 lalu yang mencapai 5,50%.
Pertumbuhan ini mampu memberikan kontribusi Pendapatan Domestik Rational Bruto (PDRB) Jatim terhadap PDB Nasional sebesar 14,92%.
“Kita bersyukur kalau pertumbuhan ekonomi Jatim sangat solid melampaui nasional. Kekuatan ekonomi di Jatim adalah dari kekuatan kredit UMKM, perdagangan antar daerah serta perdagangan antar propinsi. Ini yang patut kita banggakan,” pungkas dia.
