JAKARTA—-Mandiri Group melalui anak perusahaannya PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyiapkan alokasi anggaran Rp40 miliar hingga Rp50 miliar untuk berinvestasi pada perusahaan rintisan atau startup pada 2020 mendatang.
Sebagai catatan hingga 2019 ini MCI telah berinvestasi pada 13 startup.
CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengungkapkan ada dua jenis segmen startup yang sedang dibidik.
“Kami menginginkan perusahaan asuransi berbasis teknologi yang bisa membantu grup dan remitansi untuk membantu layanan tenaga kerja Indonesia di luar negeri,” ujar Edi di sela acara Indonesia Innovation Forum (IIF) 2019, Jakarta, Rabu (11/12/19).
Lanjut dia MCI juga menyiapkan sekitar Rp50 miliar untuk menambah penyertaan modal kepada startup yang telah dimiliki.
“Grup telah menggelontorkan dana senilai Rp980 miliar sejak 2016. Khusus untuk tahun ini saja, Mandiri menyuntik modal kepada 3 perusahaan finansial berbasis teknologi (tekfin),” jelas Eddi.
Mandat dari induk usaha adalah mencari perusahaan tekfin dengan beberapa subsektor, seperti sistem pembayaran, pembiayaan, dana kelolaan, dan lain-lain. MCI fokus pada sektor yang bergerak pada bidang sistem pembayaran, pembiayaan, serta menawarkan solusi usaha kecil dan menengah.
Sementara itu, Senior Executive Vice President Corporate Transformation Office Bank Mandiri Pantro Pander Silitonga mengatakan kolaborasi bank dengan tekfin perlu terus diperdalam.
Korporasi besar, seperti bank dapat menjadi big brother bagi perusahaan rintisan untuk memberikan akses permodalan dan pasar.
Pantro menjanjikan Bank Mandiri akan menyalurkan kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM) dengan menyertakan satu layanan finansial.
“Kami bisa kerja sama dengan startup yang punya solusi akutansi dan memberikan kredit UKM satu paket dengan software dari mereka,” pungkas dia.