JAKARTA—-PT Taspen (Persero) mengungkapkan keberhasilan membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar sepanjang 2019.
Hasil ini meningkatkan sekira 42,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp271,55 miliar.
Kontribusi pertumbuhan kaba yang cukup besar itu datang dari pendapatan premi sebesar Rp977 miliar serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp1,46 triliun.
Masing-masingnya naik sebesar 12,08 persen dan 19,08 persen
dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama PT Taspen, Antonius N.S. Kosasih, mengatakan peningkatan kinerjanya
didukung kebijakan investasi serta
prinsip kehati-hatian yang diterapkan perusahaan.
“Kami betul-betul ketat dalam menempatkan
investasi,” kata Antonius dalam paparan kinerja 2019, Senin (27/1/20).
Dalam kesempatan itu, Antonius juga mengungkapkan Taspen mampu mencatatkan
pertumbuhan sebesar 16,63 persen menjadi Rp19,28 triliun pada 2019. Tahun lalu,
pendapatan Taspen hanya sebesar Rp16,53 triliun.
Kenaikan pendapatan ini jauh lebih besar daripada kenaikan beban klaim sebesar Rp12,35 triliun yang naik hanya sebesar 12,27 persen dibandingkan beban klaim 2018 sebesar Rp11 triliun.
Pada 2019, Taspen membukukan nilai aset sebesar Rp263,25 triliun atau naik sebesar 13,53 persen dibandingkan 2018 sebesar Rp231,87 triliun.
Dari sisi ekuitas, terjadi pertumbuhan sebesar 17,52 persen
sepanjang 2019. Taspen membukukan ekuitas sebesar Rp11,4 triliun.
Total Liabilitas pada 2019 tercatat sebesar Rp251,84 triliun. Jumlah tersebut
terdiri dari Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS sebesar Rp151,40 serta Liabilitas
kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp99,48 triliun.
“Pada tahun ini Taspen menargetkan pendapatan laba di atas tujuh persen. Kami optimistis
mampu mencapai pertumbuhan laba di atas rata-rata industri,” pungkas Antonious.