Ilustrasi-Foto: Anadolu Agency,
JAKARTA—–Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan industri kosmetik mencapai sembilan persen pada 2019 ini. Untuk itu Pemerintah terus memacu pengembangan industri komestik dalam negeri guna berdaya saing global.
“Kami optimis target ini akan tercapai. Tren di masyarakat menunjukan kecenderungan menjadikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Berdasarkan catatan Kemenperin pada 2017, industri kosmetik di dalam negeri mencapai lebih dari 760 perusahaan,” papar Achmad dalam keterangan persnya, Rabu (10/4/2019).
Lanjut dia sekitar 95 persen industri kosmetik nasional ini asalnya dari sektor IKM (industri kecil dan menengah). Dari industri skala menengah dan besar, beberapa industri kosmetik sudah mampu mengekspor produknya ke negara-negara di ASEAN, Afrika, Timur Tengah, dan negara ekspor tujuan lainnya.
Menurut Kemenperin, ekspor produk kosmetik nadional mencapai 516,99 juta dolar AS atau naik sebesar 16 persen dibanding capaian 2016 sebesar 470,30 juta dolar AS.
Saat ini Kemenperin sedang fokus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri kosmetik melalui berbagai program dan kebijakan strategis yang memperkuat struktur sektor tersebut.
“Misalnya, dengan bertransformasi menerapkan teknologi digital untuk menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri seiring terbukanya era industri 4.0 saat ini,” ucap Achmad.
Dikatakannya pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen akan memberikan peluang baru guna meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup.