JAKARTA—-Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Fajar Hutomo mengungkapkan penyaluran permodalan dari perbankan ke pelaku ekonomi kreatif selama 2019 mencapai Rp7,9 triliun.
Jumlah ini meningkat nyaris dua kali lipat dibanding 2016 sebesar Rp4,2 triliun sejak awal Bekraf didirikan. Lanjut Fajar, selama 2016 hingga 2019 ini Direktorat Akses Perbankan Bekraf memberikan bimbingan teknis kepada 7.861 orang.
“Kami terus mendukung menumbuhkan ekosistem permodalan
ekonomi kreatif untuk 70 lembaga, badan atau asosiasi,” ujar Fajar dalam “Evaluasi
Tahunan Bekraf Final Season: Thanks Bekraf” di Jakarta, Rabu (11/12/19).
Menurut Fajar, sekalipun Bekraf kembali merger dengan Kementerian Pariwisata, sejumlah
program terkait ekonomi kreatif masih berlanjut termasuk pengembangan akses
permodalan ke pelaku ekononomi kreatif.
Sementara Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa
Sungkari menyampaikan dari sisi kebijakan, telah disusun petunjuk teknis
pembiayaan ke sektor ekonomi kreatif dengan akad Mudarabah Muqayadah (MM) dan
naskah akademik pembiayaan berbasis hak kekayaan intelektual (HKI)
“MM telah dikembangkan antara Unit Usaha Syariah Bank Maybank Indonesia dengan
pembuat film animasi Nusa Rara. Selain itu untuk pembiayaan berbasis HKI masih
akan dibuatkan pilot proyek yang diharapkan bisa bermula tahun depan,” papar
Hari.
Hari memberi apresiasi tinggi bagi seluruh stakeholder yang telah membantu
Bekraf dalam menjalankan tugas dan fungsinya, terutama kepada sektor perbankan.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Amsterdam
Modest Fashion Week 2019 yang diikuti oleh empat brand pilihan.