hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

10.000 Karyawan Rental Mobil Hertz Tersingkir

HERTZ, salah satu perusahaan rental mobil terbesar di dunia, mengajukan perlindungan kebangkrutan atau Chapter 11 di Amerika Serikat dan Kanada. Hertz tak sanggup membayar utang karena bisnis rental disapu pandemi Covid-19.

Korporasi memiliki utang sekitar US$19 miliar dan butuh bantuan dana segar untuk bertahan. Perlindungan kebangkrutan yang diajukan Hertz tidak termasuk bisnis mereka di Eropa, Australia, dan Selandia Baru.

Hertz yang telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun sedang goyah selama lima tahun terakhir. Pada 2019 mereka melaporkan tidak untung untuk yang keempat kalinya berurutan. Bisnis Hertz sempat membaik pada Januari dan Februari 2020, tapi kemudian terpukul pandemi yang menghentikan sektor pariwisata dan turis, pasar utama bisnis rental mobil.

Hal lain yang bikin bisnis anjlok adalah melambatnya sektor jual-beli mobil bekas. Sebanyak 700 ribu unit kendaraan Hertz saat ini menganggur. Hertz sudah memangkas 10.000 karyawan di AS dan Kanada, jumlah itu 26,3% total karyawannya di seluruh dunia.

 Hertz Global Holdings Inc siap mengajukan kebangkrutan setelah 22 Mei 2020, tapi gagal mencapai kesepakatan dengan kreditor. Perusahaan ini, yang mengoperasikan rental mobil dengan merek Hertz, Dollar dan Thrifty, telah mengadakan pembicaraan dengan kreditor setelah kehilangan pembayaran sewa mobil yang signifikan pada bulan April.

Perusahaan yang pemegang saham terbesarnya adalah miliarder Carl Icahn limbung setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan dan mengharuskan warga WFH pandemi virus Covid-19. Estero, Hertz yang berbasis di Florida, memiliki utang lebih dari US$18 miliar (setara Rp266,5 triliun) dan sekitar 38.000 karyawan di seluruh dunia pada akhir 2019.●

pasang iklan di sini